Apel Apel dan Apel
An apple a day keeps the doctor away. Ungkapan kuno yang selalu aktual itu bukan sekedar kata-kata. Manfaat apel memang luar biasa karena buah ini mengandung sejumlah vitamin, mineral, serat, serta kaya antioksidan. Jadi jangan tunda untuk makan sebuah apel setiap hari.
Manfaat apel sudah dikenal sejak zaman Romawi. Pada masa itu, apel kerap digunakan sebagai bahan pencuci alat pencernaan. Hal itu disebabkan adanya asam tartar pada apel. Asam tartar ini dapat menghambat pertumbuhan penyakit yang disebabkan oleh bakteri saluran pencernaan.
Banyak manfaat lain yang juga didapat dari sebuah apel. Penelitian menunjukkan bahwa apel mempunyai kadar quercetin yang cukup tinggi. Tingginya kadar quercetin disebutkan dapat meningkatkan aktivitas antioksidan dalam darah. Hal ini dapat mengurangi kadar kolesterol LDL yang bisa merusak aliran darah.
Selain itu, tingginya quercetin membuat orang yang mengkonsumsinya beresiko lebih rendah mendapat penyakit jantung dan stroke. Menurut para ahli, quercetin juga mempunyai efek antiaterosklerosis dan antitrombosis.
Kandungan quercetin itu dikatakan dapat menghambat jenis kanker tertentu. Perokok oleh para ahli dianjurkan untuk banyak mengkonsumsi apel. Ini karena apel yang kaya flavonoid dan quercetin, dapat mencegah terjadinya kerusakan dinding pembuluh darah yang disebabkan tembakau. Tambahan lagi, dalam pengolahan Cina, apel mempunyai efek pendingin bagi paru-paru.
Serat larut air pada apel yang disebut pektin dapat menurunkan kadar kolesterol. Pektin mampu mengikat asam empedu dan dibawa keluar melalui feses. Pektin pada apel juga berguna dalam mengendalikan gula darah. (Sumber: Food Magazine)
Makan 2-3 buah apel sehari, atau minum jusnya, bisa membantu otak tetap dapat berfungsi dengan baik, sehingga kita tidak pelupa. Senyawa antioksidan dalam apel, khususnya vitamin C dan kuersetin (quercetin), mencegah kerusakan memori dan fungsi otak yang diakibatkan stres oksidatif.
Stres oskidatif bukanlah stres pikiran, tetapi suatu kondisi keterbatasan asupan antioksidan. Hal ini membuat tubuh kita tidak mampu menetralkan radikal bebas, yang menjadi pemicu sederet penyakit, dari katarak hingga kanker. (Sumber: Majalah Nirmala)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar